Selasa, 16 Februari 2010

Perjalanan Ke Selatan

Perjalanan Ke Selatan



Ternyata jarak bisa salah diartikan untuk beberapa dari kita khususnya untuk memperkirakan ukuran jarak itu sendiri. Contoh yang paling simple saat kita mau jalan jalan ke desa jangan sekali kali kita percaya orang setempat yang mengatakan jarak yang akan kita tempuh “udah dekat pak”. Ukuran dekat bagi mereka ternyata sangat berbeda dengan kita orang yang biasa hanya duduk cantik untuk pindah tempat.



Perjalanan mencari ilmu dan mengamalkan ilmu ke Selatan juga punya cerita sendiri. Daerah asal Tebet, tujuan Rangkas Bitung Banten, taksiran perjalanan 6 jam, kenyataan sampe 12 jam.



Perjalanan dimulai hanya sedikit lewat jam 09 pagi, terlambat karena harus beresin kamar yang kayak kapal pecah, suatu kebiasaan sebelum jalan jauh, tujuannya tentu saja agar saat balik bisa langsung TIDUR! hehehe

Rencana langsung coba jarak tempuh Sukabumi-Pelabuhan Ratu-Rangkas Bitung harus dirubah karena bus yang akan berangkat dari Terminal Kampung Rambutan penuh dan kalau dipaksakan bakal lama menunggu. Arah tujuan diambil ke arah barat dan menyusur ke selatan. Dengan bus tujuan Merak saya coba mulai, busnya cukup nyaman AC dan seat yang lumayan, walau harus terganggu dengan supirnya yang dengan seenaknya merokok sambil mengemudikan busnya. Setelah membayar Rp. 30.000.- saya coba menikmati perjalanan ke arah barat, sesuai dengan rute perjalanan pekerja AIA…. :P.

Busnya ternyata singgah di Kebun Jeruk selama 25 menit, di tol kok ada tempat perhentian seperti itu dalam pikiran saya yang juga dipungut bayarannya. Dalam perjalanan ke Serang banyak yang bisa diamati, yang pertama ternyata sarana kesehatan sekarang benar benar sudah Go Public, big banner iklan Rumah Sakit ada 4 di sepanjang jalan. Hal lain, di sepanjang jalan tol kok bus bisa berhenti sampai 5 kali di titik titik tertentu untuk menurunkan penumpang, apa yang salah ya..?

Setelah menempuh perjalanan yang tidak lebih dari 45 menit kami menuju terminal Serang.

Dari Serang bisa menggunakan bus Damri ke arah Cikotok tapi karena terlambat, harusnya jam 12.00 sesuai jadwal bus, saya menggunakan bus kecil yang sering disebut Elf dengan harga Rp. 40.000.-. Tujuan Malimping, nama apa juga tuh…belum tahu dan hanya modal nekat saya coba saja. Tapi teman teman bisa ke link ini untuk mngetahui lebih banyak tentang Malimping dan pantainya..ternyata memang paling bagus.
http://engrada.blogspot.com/2008/03/malimping-pantai-terindah-di-hati-kami.html


Dengan bus tujuan Malimping, saya pilih duduk di depan dekat supir tapi harus berbagi pantat dengan 2 orang penumpang lain, pilihan yang sempurna di awal cerita.

Tanpa sempat membuka google maps saya coba membayangkan arah tujuan, ke arah barat kemudian ke arah selatan, ukuran jarak? Nol besar. Perjalanan melewati beberapa desa kecil dan kawasan perkebunan PTP VIII yang terdiri dari kawasan kelapa sawit dan kebun karet. Satu yang tidak terlewat dari saya adanya pusat pusat pengumpulan kayu hasil hutan, kalau diperhatikan ukuran pohon yang sudah ditebang itu masih sangat kecil, apa memang ada kawasan penembangan hutan resmi saya tidak yakin.


Ternyata jarak tempuh dengan bus ini saja mencapai 150km, dengan total waktu perjalanan 9 jam, akhirnya keram otot melanda daerah terendah saat duduk.

Sampai di lokasi saya baru bisa beristirahat dengan baik namun karena sudah malam saya tidak bisa menikmati suasana alamnya. Mungkin di cerita lanjutan saya bisa bagikan tentang keindahan alam kawasan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar